Biskuit Produksi Indonesia Ini jadi Viral di Malaysia karena Kabar Ini, Benar Gak ya?

Biskuit Produksi Indonesia Ini jadi Viral di Malaysia karena Kabar Ini, Benar Gak ya?

Baca Juga

Satu produk biskuit produksi perusahaan di Indonesia menjadi viral di Negeri Jiran karena  unggahan kontroversi di media sosial.  Penjelasan terkait dugaan negatif produk inipun sudah hadr. 
Biskuit ini dikenal memiliki perpaduan rasa keju dan cokelat yang begitu nikmat.

Apalagi makanan ini dijual dengan harga yang terjangkau tentu banyak orang yang suka dengan biskuit ini.
Nah, ternyata biskuit buatan Garudafood ini sedang ramai dibicarakan oleh netizen Malaysia.
Bukan karena kenikmatannya, tapi kata mereka biskuit Gery Saluut ini berbahaya untuk dimakan.
Mengapa bisa begitu?
Melansir dari situs Mynewshub.cc (14/3/2017) muncul dugaan yang menyatakan bahwa biskuit Gery Saluut ini bisa memberi efek samping kepada orang yang makan.
Seperti serangan asma dan badan gatal-gatal.
Biskuit ini banyak dijual di daerah Sabah, Malaysia dan sekitarnya.
Sebenarnya mereka mengakui lezatnya biskuit dari Indonesia dengan rasa keju yang cocok jadi makanan ringan ini.
Tapi karena ada isu yang tidak benar tersebut, netizen jadi dibuat ragu-ragu dan bingung.
Biskuit (facebook/ Lebai Kudin)
Salah satu postingan soal biskuit Gery yang dikatakan berbahaya juga di posting oleh akun bernama Lebai Kudin‎ di grup Facebook GeNg SuKa mAsaK & MaKAn SEdAp (SuKmA).
Postingan ini diunggah Lebai Kudin pada 1 Maret.
Dia menuliskan seperti ini:
"Biskut viral Gery mengandungi TARTRAZINE yang merbahaya jika dimakan."
Menanggapi hal tersebut, situs Mynewshub.cc lantas memberikan penjelasan. Penjelasan itu menyebutkan kandungan yang disebut berbahaya sebenarnya bukan bahan berbahaya seperti yang ditakutkan, karena sudh sesuai dengan kaidah dan aturan kesehatan resmi.
Atas dugaan itu, Pengarah Kesihatan Negeri Sabah, Datuk Dr. Christina Rundi mengatakan bahwa biskut Gery memang mengandungi tartrazine (E102) atau pewarna sintetik yang aman untuk dimakan.
“Saya ingin jelaskan bahawa E102 adalah bahan pewarna sintetik yang dibenarkan penggunaan dalam biskut," kata Christina Rundi.
“Ini sebagaimana peraturan 135(2)(b) dan Jadual Ketujuh, Peraturan 21, dan Peraturan-Peraturan Makanan 1985,” tambahnya.
Konsumen tidak perlu khawatir untuk makan biskuit Gery itu lagi.
Di Malaysia, biskut ini dijual dengan harga berkisar antara RM3,9 sampai RM5 atau sekitar Rp 11 ribu-Rp15 ribu.
Salah satu netizen kemudian berkomentar dan menanggapi isu tidak benar tersebut:
"Biasalaaaaa benda laku laku keras... Larisss dsukai ramai kan.. Mulalah dpertikai... Hurmmmmm" kata Nanajane Nurjannah.

Related Posts

Biskuit Produksi Indonesia Ini jadi Viral di Malaysia karena Kabar Ini, Benar Gak ya?
4/ 5
Oleh